TATA CARA WUDHU' TERLENGKAP 2014

Berwudhu ialah salah satu syarat sah shalat (sebagaimana salah satu syarat sahnya Shalat itu adalah Suci dari hadats kecil dan hadats besar, sedangkan wudu adalah jalan buat mensucikan diri dari hadas kecil).
•    Air buat berwudhu: Air buat berwudhu haruslah air yg Suci lagi Mensucikan; yaitu air bersih yg volumenya lebih dari 2 Qullah (+1000 Liter) ato menggunakan air yg mengalir.  air yg suci lagi menyucikan dan nggak makruh menggunakannya. Ini dinamakan air mutlak. Terdapat 7 jenis air mutlak iaitu air laut, air sungai, air telaga, air hujan, air mata air, air embun, dan air batu ato salju.

•     air yg suci lagi menyucikan, tetapi makruh menggunakannya. Ini dinamakan air musyammas, yaitu air yg berada dalem bekas yg terbuat dari logam yg bukan emas ato perak, yg terjemur di bawah panas matahari di tempat (kawasan, negeri, ato negara) yg panas. Air ini makruh digunakan pada tubuh badan saja karena mendatangkan mudarat. Akan tetapi jika digunakan buat membasuh pakaian dan lain-lain, ato telah sejuk sewaktu kita menggunakannya, maka nggak makruh menggunakannya.
“Rasulullah SAW telah bersabda: “Jika air itu telah mencapai dua qullah, nggak mengandung kotoran. Dalem lafadz lain:”nggak najis”. (HR Abu Dawud, Tirmidhi, Nasa’i, Ibnu Majah)
•    Air yg nggak boleh digunakan buat Wudhu:
1.    Air yg nggak bersih ato ada najis
2.    Air sari buah ato pohon
3.    Air yg telah berubah warna, rasa dan bau dan menjadi pekat karena sesuatu telah direndam didalemnya
4.    Air dengan jumlah sedikit (kurang dari 1000 liter), terkena sesuatu yg nggak bersih seperti urin, darah ato minuman anggur ato ada seekor binatang mati didalemnya
5.    Air bekas Wudu Air bekas wudu apabila sedikit, maka nggak boleh digunakan, dan termasuk sebagai air musta'mal menurut  Ulama Asy-Syafi`iyyah, Air musta’mal dalem pengertian mereka adalah air sedikit yg telah digunakan buat mengangkat hadats dalem fardhu taharah dari hadats. Air itu menjadi musta’mal apabila jumlahnya sedikit yg diciduk dengan niat buat wudu ato mandi meski buat buat mencuci tangan yg ialah bagian dari sunnah wudu. Namun bila niatnya hanya buat menciduknya yg nggak berkaitan dengan wudu, maka belum lagi dianggap musta’mal. Termasuk dalem air musta’mal adalah air mandi baik mandinya orang yg masuk Islam ato mandinya mayit ato mandinya orang yg sembuh dari gila. Dan air itu baru dikatakan musta’mal kalau sudah lepas ato menetes dari tubuh. Air musta’mal dalem mazhab ini hukumnya nggak bisa digunakan buat berwudu ato buat mandi ato buat mencuci najis. Karena statusnya suci tapi nggak mensucikan.
6.    Air yg nggak suci lagi nggak menyucikan. Air ini ialah air mutanajjis. Ia dikira bernajis apabila terjadi 2 keadaan, iaitu (1) termasuk najis dalem kuantiti air yg nggak sampai 2 kolah, ato (2) berubah salah satu sifat air itu samada berubah rasa, bau dan warna, disebabkan termasuk najis tersebut.

Air nggak dikira bernajis apabila dengan nggak sengaja, terjatuh bangkai yg nggak mengeluarkan darah di kala dibunuh seperti lalat, lipas, semut, cicak, dengan syarat bangkai itu nggak mengubah sifat air.

Air juga nggak dikira bernajis jika terjatuh ke dalemnya keadaan seperti berikut:
1.    Najis yg dimaafkan seperti debu-debu najis yg berterbangan yg sukar dijaga;
2.    Najis-najis yg sangat halus yg nggak dapat dilihat dengan mata kasar seperti najis yg berada pada kaki lalat dan percikan air kencing yg nggak dapat dilihat;
3.    Bulu-bulu najis yg sedikit yg nggak melebihi 3 helai;
4.    Binatang yg buntutnya bernajis kemudian dia terjatuh ke dalem air;
5.    Bekas mulut kucing ato kanak-kanak yg makan benda najis lalu dia menghilangkan diri tanpa diketahui mulutnya sudah dibasuh ato nggak, kemudian dia meminum air, maka air baki minuman itu dikira nggak bernajis.


Adapun tata cara berwudhu sebagai berikut:
•    Usahakan selalu didahului dengan beristinjak/ bersuci. Yaitu: mensucikan kubul dan dubur dari najis.
Niat beristinjak: "Nawaitu Istinja'-a minal ghaiti wal bauli fardal alaiya lillahi ta'ala" - Sengaja Aku bersuci daripada najis dan kotoran fardu atas aku karena Allah Ta'ala.
•    Membersihkan telapak Tangan (sunnah)
•    Berkumur (sunnah)
•    Membersihkan Lubamng Hidung (Sunnah)
•    Niat berwudhu sebagai berikut: "Nawaitul wudluua liraf'il hadatsil ashghari fardlallillaahi ta'aalaa.", artinya : "Aku niat berwudlu' buat menghilangkan hadats kecil fardu karena Allah"
•    Membasuh Muka secara merata
•    Membasuh Tangan hingga batas siku
•    Menyapu Kepala
•    Membasuh Telinga (Sunnah)
•    Membasuh Kaki hingga batas mata kaki.
•     Tertib; Berurutan dari awal sampai selesai (nggak boleh dibolak-balik)
•     Sempuran; Berikut ini adalah cara menyempurnakan wudu, yg mana termasuk hal-hal yg disunnahkan:
o    Mendahulukan bagian tubuh yg sebelah kanan
o    Mengulagi masing-masing anggota wudu sebanyak 3 (tiga) kali
o    Nggak berbicara
o    Menghadap kiblat
o    Membaca basmalah (dalem hati ato melafadzkannya)

•    Membaca doa sesudah berwudu. 
"Asyhadu an laa ilaaha illalaahu wa asyhadu anna Muhammadan 'abduhu wa Rasuuluh, Allahummaj'alnii minat tawwaa biinaa waj'alnii minal mutathahhiriin.", artinya: "Aku bersaksi bahwa Nggak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad itu adalah hamba-Nya dan rasul-Nya. Ya allah, masukkanlah aku ke dalem golongan orang-orang yg bertaubat, dan masukkanlah ke dalem golongan orang-orang yg suci." 
•    Batalnya Wudhu; Ada beberapa perkara ato hal yg dapat membatalkan sah nya wudu, diantaranya adalah:
1.    Keluar sesuatu dari dua pintu (kubul dan dubur) ato salah satu dari keduanya baik berupa kotoran, air kencing , angin, air mani ato yg lainnya.
2.    Hilangnya akal, baik gila, pingsan atopun mabuk.
3.    Bersentuhan kulit laki-laki dengan kulit perempuan yg bukan mahram.
4.    Menyentuh kemaluan ato pintu dubur dengan bathin telapak tangan, baik milik sendiri maupun milik orang lain. Baik dewasa maupun anak-anak.
5.    Tidur, kecuali apabila tidurnya dengan duduk dan masih dalem keadaan semula (nggak berubah kedudukannya).
Dalil Tentang Wudhu
"Hai orang-orang yg beriman, apabila kamu hendak mengerjakan salat maka basuhlah mukamu, kedua tanganmu sampai siku dan sapulah kepalamu serta basuhlah kedua kakimu sampai mata kaki." (Q.S. Al-Maidah : 6).
       
"Dari Rasulullah saw. beliau bersabda: Salat salah seorang di antara kalian nggak akan diterima apabila ia berhadas hingga ia berwudu." (H.R. Abu Hurairah ra).


1 comments:

  1. http://newsindoinfo.blogspot.com/2017/05/jam-tangan-pokemon-ini-harganya-setara.html

    ReplyDelete